Selasa, 28 Oktober 2014

pacaran tanda?

PACARAN TANDA DEWASA ATAU BERADEGAN DEWASA?



KEBANYAKAN MUSLIM, KHUSUSNYA REMAJA, BERANGGAPAN BAHWA PACARAN ADALAH TANDA KEDEWASAAN. Jadi, seorang pria dikatakan sudah dewasa bila ia sudah mampu menggandeng tangan wanita, melakukan rutinitas dewasa lainnya, seperti apel malam minggu, jalan, makan di kafe atau restoran. Tentu, tidak ketinggalan, akhirnya melakukan adegan-adegan dewasa. NA'UDZUBILLAH......

alasan berkenalan sebelum menikah itu klise. Remaja belum tentu siap menikah, karenanya pacaran hanya menjadi alasan untuk baku syahwat. Memuaskan nafsu lelaki atau malah wanitanya yang menginginkan.






Bukan pacaran namanya jika tidak berpegangan, berciuman, meraba-raba, atau segala perbuatan lain yang meninggalkan syahwat. Berkenalan mungkin benar, tapi terbatas hanya fisik yang dikenali.
Tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan bebas hambatan menuju zina dan ini hal yang sangat memprihatinkan.
Wajar saja terjadi zina. Pertemuan yang rutin menghasilkan kesempatan-kesempatan yang muncul secara acak atau lewat kesempatan yang terencana. Setan pasti akan selalu menyertai dua insan yang bukan mahram saat berdua-duaan dan pacaran memang enaknya cuma berdua, cocok.
Ditambah lagi, budaya barat yang diimpor lewat sinetron, film, dan media-media lainnya sudah menjadi kiblat bagi remaja masa kini. Pesta-pesta di rumah ala Amerika sampai wisuda keperawanan ala Jepang jadi idaman remaja. Hasilnya sudah bisa ditebak, seks bebas merajalela.




Dan menariknya lagi, masih menurut BKKBN, usia mulai pacaran adalah 12 tahun.

Itu baru fakta yang terlihat, gunung es yang muncul di atas permukaan. Apa yang disembunyikan dan tidak tampak, tentu biasanya lebih mengerikan daripada yang diakui.
kenapa berpacaran lebih nyaman di tempat yang remang-remang gelap sama sekali lebih disukai dan tempat yang sepi? karena jelas ada aktivitas-aktivitas yang tidak ingin diketahui orang, yang hanya bisa dilakukan di tempat yang sepi dan remang-remang.
Bila melihat fakta ini saja, seharusnya wanita sadar bahwa pacaran bukanlah aktivitas yang aman baginya dan bagi masa depannya. Wanita dengan masa depan cerah itu penting bagi lelaki, tetapi wanita dengan masa lalu tanpa roda itu jauh lebih penting. Dan pacaran tidak mengakomodasi masa depan, melainkan menghancurkannya.

Dalam pandangan islam, pacaran adalah bagian dari aktivitas maksiat.

0 komentar:

Posting Komentar

flag counter

Flag Counter

socmed

Template by:

Free Blog Templates